Mencari karyawan yang tepat ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Tapi, di era digital seperti sekarang, pencarian ini bisa jadi lebih mudah—atau justru lebih rumit!
Proses rekrutmen masih menjadi bagian krusial dalam pengelolaan SDM untuk semua organisasi. Memilih talenta yang tepat adalah kunci bagi perusahaan agar dapat berkembang dan mencapai target yang ditetapkan.
CEO Salesforce, Marc Benioff, mengatakan bahwa "Mendapatkan talenta yang tepat adalah kunci pertumbuhan yang paling penting. Perekrutan merupakan hal terpenting yang kami lakukan hingga saat ini."
Di tengah era perubahan ini, strategi rekrutmen juga harus adaptif, mengikuti perkembangan teknologi dan perubahan dalam talent pool. Tren yang saat ini mencuat mencakup penggunaan teknologi AI dalam proses administrasi, wawancara kandidat, hingga memilih metode rekrutmen yang lebih dinamis untuk menarik generasi baru seperti Gen Z.
Menjelang akhir 2024, mari kita refleksikan tiga pelajaran penting dari tren rekrutmen tahun ini untuk memperkuat strategi rekrutmen perusahaan di masa depan!
- Digitalisasi Pada Rekrutmen
Digitalisasi, seperti Artificial Intelligence, telah mempermudah proses rekrutmen. Namun jangan sampai calon karyawan merasa seperti robot! Sistem AI yang terlalu kaku bisa membuat banyak pelamar merasa tersisihkan.
Forbes mencatat bahwa keluhan paling umum dari kandidat pada 2024 adalah sulitnya mendapatkan interaksi langsung dengan perekrut manusia. Banyak pelamar merasa “diabaikan” setelah gagal dalam penyaringan teknologi, sering kali dengan alasan yang tidak jelas. Pengalaman kandidat dalam asesmen digital, seperti link yang error, jawaban yang tak tercatat, atau tes yang berhenti tiba-tiba, juga kerap menjadi masalah yang merusak citra perusahaan di mata pelamar.
Pengalaman buruk kandidat bisa berdampak langsung pada employer branding. HR perlu lebih selektif dalam memilih platform asesmen yang andal untuk memastikan pengalaman kandidat tetap positif. Kalau ingin platform yang handal dan bebas frustasi, Talentlytica bisa jadi solusi loh!
- Fokus pada Potensi dan Soft Skill
Di tahun 2024, tren rekrutmen berfokus pada potensi kandidat dan soft skills daripada sekadar gelar atau hard skills. Kompetensi yang terus berkembang membuat perusahaan lebih mencari talenta dengan High Potential (HiPo) yang adaptif ketimbang yang sekadar mampu bekerja sesuai deskripsi pekerjaan.
Gelar tinggi pun bukan lagi satu-satunya syarat untuk sukses. Perusahaan semakin mencari calon karyawan dengan potensi besar dan kemampuan interpersonal yang kuat. Saat membuat deskripsi pekerjaan, perusahaan disarankan tidak hanya fokus pada hard skill, namun tunjukkan juga bahwa perusahaan menghargai kreativitas, inovasi, dan kemampuan bekerja sama.
- Retention is the New Recruitment
Mencari karyawan baru merupakan sesuatu yang mahal dan melelahkan. Lebih baik pertahankan karyawan yang sudah ada dengan memberikan karyawan peluang untuk berkembang, memberikan apresiasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Ingat, karyawan yang bahagia adalah aset terbesar perusahaan!
Selain itu, meskipun jumlah pekerja aktif di Indonesia meningkat, banyak perusahaan masih kesulitan menemukan talenta yang cocok. Fenomena "talent shortage" menunjukkan pentingnya strategi “internal mobility” serta keberanian pemimpin untuk berinvestasi pada talenta internal.
Sangat disayangkan bukan, jika perusahaan harus kehilangan talenta andalan dan akhirnya kesulitan mencari penggantinya?
Tren rekrutmen terus berubah, tapi inti masalahnya tetap sama: bagaimana menemukan dan mempertahankan talenta terbaik. Dengan memahami tren terkini dan menerapkan strategi yang tepat, Anda bisa membangun tim yang solid dan membawa perusahaan Anda ke level berikutnya.
Butuh panduan praktis atau platform asesmen yang andal? Talentlytica siap membantu mengoptimalkan strategi rekrutmen dan asesmen perusahaan Anda!