Pernahkah Anda mendengar istilah "pekerja kerah biru" atau "pekerja kerah putih”? Istilah-istilah ini sering digunakan untuk mengklasifikasikan jenis pekerjaan berdasarkan karakteristik umum seperti jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan lingkungan kerja. Klasifikasi ini disebut dengan istilah warna kerah pekerja (color collar workers).
Apa Itu Warna Kerah dalam Dunia Kerja?
Konsep warna kerah muncul dari pengamatan sederhana tentang pakaian yang sering dikenakan oleh pekerja di berbagai sektor. Warna kerah ini kemudian dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, tingkat pendidikan, dan bahkan status sosial.
Jenis-Jenis Pekerja Berdasarkan Warna Kerah
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan bertambahnya jenis pekerjaan, warna kerah pekerja saat ini terbagi menjadi beberapa jenis golongan, antara lain:
- Pekerja Kerah Biru (Blue Collar Workers)
Istilah pekerja kerah biru atau blue collar pertama kali digunakan pada tahun 1924. awalnya kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang. Namun, kini pekerja kerah biru umumnya identik dengan pekerjaan fisik.
- Contoh pekerjaan: Tukang bangunan, mekanik, operator & buruh pabrik, sopir truk, dan pekerja pertanian, office boy, pekerja perdagangan, dan lain-lain.
- Keterampilan: Membutuhkan keterampilan teknis yang spesifik, seperti mengelas, mengoperasikan alat berat, atau melakukan perbaikan.
- Pekerja Kerah Putih (White Collar Workers)
Pada tahun 1930, istilah pekerja kerah putih atau white collar dikenal sebagai pekerja yang bekerja di kantor dan membutuhkan pendidikan formal yang lebih tinggi.
- Contoh pekerjaan: Akuntan, dokter, pengacara, guru, manajer, dan analis keuangan.
- Keterampilan: Membutuhkan keterampilan analitis, komunikasi, dan pemecahan masalah yang kuat.
- Pekerja Kerah Hijau (Green Collar Workers)
Kerah hijau atau green collar diperkenalkan pada tahun 1976. Istilah ini identik dengan pekerjaan industri yang berhubungan dengan lingkungan dan keberlanjutan.
- Contoh pekerjaan: Ahli lingkungan, teknisi energi terbarukan, perencanaan kota, dan petani organik.
- Keterampilan: Memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu lingkungan dan teknologi hijau.
- Pekerja Kerah Merah (Red Collar Workers)
Pekerjaan kerah merah atau red collar mengacu pada pekerja pemerintah. Istilah ini berasal dari kompensasi yang diterima dari anggaran tinta merah.
- Contoh pekerjaan: Pegawai negeri, administrator publik, dan analis kebijakan.
- Pekerja Kerah Pink (Pink Collar Workers)
Seperti namanya, pink collar merupakan pekerjaan yang ditujukan untuk wanita yang bekerja di industri jasa. Istilah ini diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an.
- Contoh pekerjaan: Perawat, sekretaris, pengasuh anak, dan guru.
- Pekerja Kerah Abu-abu (Grey Collar Workers)
Pekerja kerah abu-abu mengacu pada orang-orang yang tidak diklasifikasikan sebagai kerah putih atau kerah biru. Pekerja ini seringkali adalah orang-orang yang bekerja setelah pensiun.
- Contoh pekerjaan: Teknisi, paramedis, security personnel, dan customer service representatives.
Dalam dunia kerja yang terus berubah, klasifikasi warna kerah mungkin akan semakin kabur. Namun, pemahaman akan perbedaan jenis pekerjaan dapat membantu kita menghargai keragaman keterampilan yang ada.
Meskipun klasifikasi pekerjaan berdasarkan warna kerah telah ada sejak lama, esensi dari setiap pekerjaan tetaplah sama: memberikan kontribusi bagi perusahaan tempat bekerja, bahkan bangsa dan negara.
Setiap warna kerah memiliki peran penting dalam membangun dunia yang lebih baik. Jadi, terlepas dari warna kerah yang Anda kenakan, semangat dan dedikasi Anda adalah yang paling berharga.