Dalam dunia bisnis dan manajemen sumber daya manusia, critical position dan critical person memiliki peran krusial dalam keberlanjutan dan kesuksesan sebuah organisasi. Critical position merujuk pada posisi atau jabatan tertentu dalam perusahaan yang dianggap kritis karena keterlibatannya dalam menjalankan tugas-tugas yang sangat penting. Sementara itu, critical person mengacu pada individu yang memiliki peran vital dalam operasional organisasi, tanpa memandang jabatan formal mereka.
Critical position ini dianggap "kritikal" karena keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dapat memiliki konsekuensi serius bagi organisasi. Critical position akan berbeda-beda di setiap perusahaan tergantung dari bisnisnya. Berikut ini adalah beberapa indikator dalam mengidentifikasi critical position:
- Magnitude: Posisi yang berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan
- Confidentiality: Posisi yang menangani data rahasia perusahaan
- Risk of Business Loss: Posisi yang akan kehilangan peluang finansial saat posisinya kosong
- Rare in Market: Posisi yang sulit untuk mencari penggantinya di pasaran dan jika ada ada harganya bisa sangat mahal
- Special Skills: Posisi yang membutuhkan keterampilan yang sangat spesifik yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu dengan sangat baik
- Risk to Move: Posisi yang memiliki risiko dibajak atau di hiring oleh perusahaan lain karena tingginya permintaan di pasar
- Urgency: Posisi ini diproyeksikan akan segera kosong karena pensiun pegawai atau pegawai terkait akan resign
- Internal Talent: Tidak ada kandidat dari internal perusahaan yang siap untuk mengisi posisi tersebut
Perbedaan Critical Person dan Critical Person
Critical position berbeda dengan Critical Person atau Key Person. Critical person merujuk kepada orang/pegawainya. Critical position harus diisi dengan talent terbaik yang bisa perusahaan pilih, kembangkan atau dapatkan dari sumber eksternal.
Dengan kata lain, "critical position" berfokus pada peran atau posisi kritis dalam struktur organisasi, sementara "critical person" lebih berfokus pada individu yang memiliki kontribusi untuk kesuksesan perusahaan, baik dalam manajemen maupun di luar manajemen.
Kedua konsep ini penting dalam succession planning dan risk management, karena keduanya berkontribusi pada kelangsungan dan kesuksesan perusahaan. Sehingga, perusahaan harus bisa mengidentifikasi critical person dan mengelola critical position dengan baik.
Penerapan teknologi dalam proses ini dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi critical person dan mengelola critical position dengan lebih efektif. Dengan menggunakan teknologi seperti asesmen potensi, asesmen kompetensi, hingga performance appraisal atau penilaian kinerja, perusahaan dapat mengetahui individu yang memiliki potensi untuk mengisi critical position di masa depan.
Pelajari lebih lanjut: Menyingkap Potensi Terpendam dengan PERSONA