Kita telah memahami pentingnya memahami karakter rekan kerja terhadap efektivitas dan produktivitas Tim dalam bekerja. Semakin berkembangnya suatu perusahaan, tim tidak hanya dilihat sebagai kumpulan individu yang menguasi fungsi kerja tertentu saja, tetapi juga dapat dilihat sebagai suatu kelompok kerja yang terdiri dari berbagai orang dengan spesialisasi kerja yang berbeda-beda.
Dengan demikian, dalam membentuk tim yang ideal perlu mempertimbangkan pengetahuan, skill, dan karakteristik masing-masing anggota tim. Terdapat berbagai macam cara dalam mengenali apakah suatu tim ideal atau tidak, salah satu yang paling sering terjadi adalah dengan “menceburkan” tiap anggota dalam interaksi kelompok. Tanpa disadari, aktivitas ini beresiko memunculkan konflik internal karena kita sulit memprediksi apakah interaksi yang terjadi meningkatkan produktivitas dan kinerja tim secara keseluruhan atau justru memberikan dampak negatif kepada anggota tim lainnya. Lalu, metode apa yang paling tepat dan efisien untuk mengenali kecocokan karyawan dengan anggota tim?
Dalam proses merekrut karyawan, idealnya perusahaan melakukan serangkaian asesmen untuk mengenali profil kepribadian mereka. Seringkali asesmen dilakukan hanya untuk kebutuhan rekrutmen dan seleksi, sedangkan hasil asesmen ini dapat dimanfaatkan kembali oleh Tim HR untuk mendukung karyawan selama bekerja di perusahaan. Setelah karyawan diterima bekerja, data hasil asesmen dapat berguna untuk mengetahui tingkat kecocokan karyawan dalam konteks bekerja dan berkolaborasi terhadap anggota tim lainnya, dan membantu anggota tim untuk saling mengenal gaya bekerja, cara berkomunikasi yang efektif, serta menyesuaikan diri dalam bekerjasama.
Data hasil asesmen ini juga sangat berguna untuk pembentukan gugus tugas maupun rotasi karyawan. Rotasi karyawan kerap memunculkan tantangan apabila karyawan yang dipindahkan telah nyaman dengan pola kerja dan gaya komunikasi tim sebelumnya. Dengan memanfaatkan data hasil asesmen ini, tim HR ataupun leader akan dengan mudah menentukan penempatan karyawan di tim yang tepat serta mengetahui informasi apa-dan-bagaimana cara beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif dengan anggota tim yang baru.
Tim HR juga dapat memanfaatkan hasil asesmen ini untuk membantu Team Leader dalam melakukan manajemen tugas sekaligus sumber daya manusia yang mereka miliki. Dengan Team Leader dapat memahami karakter anggota tim, mengetahui dorongan yang memotivasi mereka dalam bekerja, memiliki pengetahuan akan gaya interaksi dan pola kerja mereka, niscaya Team Leader dapat memimpin tim dengan lebih baik, dapat memastikan komunikasi berjalan dengan sehat, serta seluruh konflik dan penyelesaian masalah dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien.