Pada awal tahun 2020, kita menyaksikan saat virus corona mulai mengubah hidup manusia. Pada bulan Maret, lebih dari sepertiga peradaban ter-isolasi. Dan lebih dari sebulan kemudian, WHO memperingatkan bahwa hampir setengah dari total tenaga kerja global berada dalam "bahaya langsung akibat penghancuran mata pencaharian".
"Pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan kemerosotan ekonomi, tetapi juga tidak diragukan lagi telah menyebabkan kekhawatiran dan kebingungan di departemen HR/SDM di seluruh dunia. Krisis global memaksa organisasi/perusahaan untuk bergerak cepat menghadapi situasi ini dengan cara mencari teknologi terbaik yang lebih efektif dan efisien."
Karena banyak perusahaan berjuang untuk mengubah pendekatan mereka dalam hal merekrut dan mempertahankan talenta terbaik, kini saatnya bagi para pemimpin SDM melangkah dan memainkan peran strategis untuk kelangsungan dan pertumbuhan organisasi mereka.
Lalu, bagaimana Perusahaan seharusnya bersikap?
1. Membuat Rancangan tentang Masa Depan HR
Menurut "Survei Teknologi SDM 2020" PwC, "Pimpinan SDM melaporkan manfaat bisnis yang kuat dari sistem SDM berbasis cloud."
Studi tersebut mengungkapkan bahwa organisasi yang menggunakan solusi SDM berbasis cloud 26% lebih mungkin mengalami peningkatan produktivitas, dan 27% lebih mungkin melaporkan peningkatan insight tenaga kerja, daripada mereka yang menggunakan metode konvensional.
2. Mengurangi Bias dalam Seleksi Kandidat
Realita yang kompleks saat ini mendorong para pemimpin HR untuk memikirkan kembali bagaimana keputusan perekrutan dibuat. Organisasi/perusahaan harus mengevaluasi kandidat berdasarkan keterampilan dan kompetensi yang diverifikasi (daripada pengukuran subjektif seperti pengalaman kerja atau kredensial pendidikan), untuk mengurangi kemungkinan bahwa bias yang tidak disadari atau disadari saat pengambilan keputusan.
3. Menerapkan Remote Onboarding Secara Strategis
Talent profesional dapat menggunakan hasil penilaian pra-perekrutan untuk memahami kekuatan dan kelemahan calon karyawan. Saat organisasi mulai merekrut dengan sistem remote/jarak jauh, data yang dikumpulkan dari evaluasi kandidat harus digunakan untuk menyesuaikan proses onboarding agar sesuai dengan kebutuhan karyawan baru. Dengan mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan proses remote onboarding, organisasi akan memiliki karyawan unggul.
4. Kembangkan Internal Talent Supply
Pandemi dengan tegas telah memperkuat kebutuhan akan strategi tenaga kerja agar mudah beradaptasi. Sama seperti organisasi yang menggunakan tes keterampilan untuk mengukur keterampilan dan kapabilitas bakat eksternal, pemimpin SDM harus mengadopsi pendekatan yang sama untuk mengevaluasi pasokan bakat internal mereka. Dengan menggunakan metode berbasis data untuk lebih memahami keterampilan, atribut, dan pengetahuan karyawan, organisasi dapat mulai mengembangkan internal talent marketplace yang agile dan responsif.
Talentlytica mampu menjawab atas persoalan-persoalan di atas, dan tantangan dalam menghadapi rekrutmen saat pandemi Covid-19.